Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Tetap Eksis Dan Tidak Tergilas Oleh Kemajuan Iptek
Program Diploma Tiga Keperawatan memiliki peran strategis dalam sistem kesehatan nasional (SKN) karena menghasilkan tenaga keperawatan yang kompeten dan siap kerja Dimana kurikulum Diploma tiga (Vokasi) 60 % adalah praktika (lab) & Praktik Klinik di Fasilitas layanan Kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit dan 40 % Teori. Diploma Tiga Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes PGI Cikini) sudah melewati Sejarah yang sangat panjang dan saat ini sudah menerima angkatan 56, tetap mempertahankan bahkan meningkatkan mutu program diploma tiga keperawatan. Dengan pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar dan aksesibilitas yang baik, program ini tetap relevan di era modern.
Program Diploma Tiga (D3) Keperawatan tetap relevan dan dibutuhkan karena memenuhi kebutuhan di fasilitas layanan kesehatan di berbagai tingkat dengan beberapa alasan berikut:
1. Kebutuhan Tenaga Perawat di Tingkat Praktis
- Peran Vital dalam Pelayanan Kesehatan Primer:
Lulusan Diploma Tiga (D3) Keperawatan dipersiapkan untuk langsung bekerja di fasilitas kesehatan seperti puskesmas, klinik, dan rumah sakit, khususnya di pelayanan dasar dan keperawatan praktis.
- Fokus pada Keterampilan Klinis:
Program Diploma Tiga Keperawatan dirancang untuk menghasilkan perawat dengan keterampilan teknis yang siap pakai, trampil melakukan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai dengan kompotensi yang telah ditetapkan (sesuai Standar Profesi perawat tahun 2020)
2. Ketersediaan Tenaga Kesehatan di Daerah
- Pada daerah daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (T3) tenaga diploma tiga keperawatan masih menjadi mayoritas yang dibutuhkan pada fasilitas pelayanan Kesehatan karena mampu bekerja secara mandiri di lapangan. Lulusan Diploma Tiga Keperawatan seringkali menjadi ujung tombak dalam mendukung pelayanan kesehatan di daerah dengan sumber daya terbatas.
3. Permintaan di Dunia Kerja
- Kebutuhan Tenaga Perawat di Indonesia:
Dengan meningkatnya populasi dan tantangan kesehatan masyarakat, fasilitas kesehatan membutuhkan tenaga perawat dalam jumlah besar, terkhusus dengan kebijakan pemerintah seluruh penduduk Indonesia menggunakan asuransi kesehatan BPJS, sehingga jumlah tempat layanan kesehatan meningkat secara signifikan demikian juga dengan kebutuhan SDM Kesehatan yang makin meningkat dan Lulusan Diploma Tiga (D3) Keperawatan sering menjadi pilihan untuk mengisi kebutuhan ini.
- Peluang di Luar Negeri:
Banyak negara, seperti Jepang, Jerman, Singapura dan Timur Tengah, membuka peluang kerja bagi perawat Indonesia termasuk Diploma Tiga (D3) Keperawatan untuk mendukung layanan kesehatan di negara tersebut di berbagai tatanan layanan Kesehatan seperti panti Werdha, RS Cancer, Rumah sakit umum.
4. Durasi Pendidikan yang Efisien
- Dengan durasi pendidikan yang lebih singkat (3 tahun), program Diploma tiga keperawatan memungkinkan individu untuk segera masuk dunia kerja dibandingkan program sarjana. Kondisi ini penting bagi masyarakat yang membutuhkan akses cepat ke pendidikan dan pekerjaan.
5. Dasar untuk Pengembangan Karir
- Lulusan program Diploma tiga keperawatan tetap memiliki peluang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Sarjana (S1) melalui program bridging atau penyetaraan. Dengan demikian, program Diploma tiga keperawatan dapat menjadi pijakan awal untuk karir keperawatan yang lebih tinggi.
6. Biaya Pendidikan yang Relatif Terjangkau
- Biaya pendidikan program Diploma tiga keperawatan umumnya lebih rendah dibandingkan program sarjana, sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat dari berbagai latar belakang ekonomi.